Bandar Lampung – Dalam upaya mendorong pengembangan kopi robusta Lampung dan meningkatkan kesejahteraan petaninya, PT Alko Sumatra Kopi menggelar sosialisasi Program ALKO Lampung. Acara ini dihadiri oleh Miftahul Faruq, Manager Area PT Alko Sumatra Kopi, dan MHD Ikbal Abror, Trade Finance BRI Region Kanwil Lampung, yang menyampaikan dukungan penuh dari BRI Wilayah Lampung.
Dua inisiatif utama program ini menjadi sorotan: pengembangan bisnis kopi robusta melalui skema perdagangan internasional berbasis Letter of Credit (LC) dan perlindungan kesehatan petani melalui program Asuransi PIJAR.
1. Mendukung Ekspor Kopi Robusta dengan Skema LC
Program ALKO Lampung bertujuan membuka akses lebih luas bagi kopi robusta Lampung untuk bersaing di pasar internasional melalui skema pembayaran Letter of Credit (LC). Sistem LC memberikan keamanan transaksi perdagangan internasional, di mana eksportir mendapatkan kepastian pembayaran setelah dokumen persyaratan terpenuhi.
“Dengan sistem LC, petani dan pelaku usaha kopi robusta Lampung memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau pasar ekspor dengan jaminan keamanan transaksi. Ini adalah langkah besar untuk memperkuat posisi kopi robusta Lampung di pasar global,” ujar Miftahul Faruq.
Secara ilmiah, skema LC menjadi pilihan utama dalam perdagangan internasional karena mengurangi risiko gagal bayar. Dalam konteks komoditas seperti kopi, LC memberikan kepastian bagi eksportir dan importir, memastikan alur perdagangan berjalan lancar. Potensi ini membuka peluang ekspor kopi robusta Lampung ke pasar-pasar utama seperti Eropa, Asia Timur, dan Amerika Serikat.
2. Perlindungan Kesehatan Petani dengan Asuransi PIJAR
Selain mendukung bisnis, Program ALKO Lampung juga menekankan pentingnya kesejahteraan petani melalui Asuransi PIJAR, yaitu program asuransi kesehatan yang ditujukan untuk petani kopi robusta. Program ini melanjutkan kesuksesan Asuransi PIJAR yang sebelumnya telah berhasil diterapkan pada petani kopi arabika di Alko Kerinci.
Asuransi PIJAR memberikan perlindungan kesehatan kepada petani melalui skema yang terjangkau dan mudah diakses. Dengan perlindungan ini, petani tidak hanya merasa lebih aman, tetapi juga dapat lebih produktif karena memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang layak.
“Petani adalah tulang punggung industri kopi. Dengan Asuransi PIJAR, kami ingin memastikan mereka mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai, sehingga dapat fokus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi,” jelas MHD Ikbal Abror dari BRI.
Dari sisi ilmiah, akses terhadap layanan kesehatan yang lebih baik berbanding lurus dengan produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian. Berdasarkan penelitian FAO, petani yang memiliki jaminan kesehatan cenderung lebih produktif dan mampu beradaptasi dengan perubahan ekonomi maupun iklim.
Dukungan Penuh untuk Ekonomi Berkelanjutan
Kolaborasi antara PT Alko Sumatra Kopi dan BRI dalam Program ALKO Lampung tidak hanya berfokus pada pengembangan bisnis, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi berkelanjutan yang berpihak pada kesejahteraan petani.
“Dukungan ini adalah bentuk komitmen kami untuk mengembangkan sektor kopi robusta Lampung sekaligus memastikan para petani mendapatkan perlindungan kesehatan yang layak. Dengan sinergi ini, kami yakin kopi robusta Lampung akan semakin mendunia,” tutup Miftahul Faruq.
Program ALKO Lampung menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara sektor bisnis dan keuangan dapat membawa dampak positif, baik dalam mendorong ekspor kopi robusta Lampung maupun melindungi para petani sebagai pilar utama industri kopi.