Petani Kopi Kerinci Harus Bisa Tingkatkan Kualitas Kopi Kerinci Masuk Komoditi Eksport
Admin Alko |
13/04/2022
Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH meminta para petani kopi di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi terus meningkatkan kualitas produk olahan kopi unggul Kerinci guna mempertahankan pasar komuditi eksport ke luar negeri.
Peningkatan kualitas kopi sangat mendukung kelanggengan ekspor kopi Kerinci ke beberapa negara yang selama ini menjadi pasar utama kopi Kerinci, yakni Norwegia, Mesir, Taiwan dan Amerika Serikat.
“Saya mengajak para petani dan koperasi kopi di Kerinci agar terus mempertahankan kualitas kopi Kerinci. Hal ini penting agar pemasaran kopi Kerinci semakin luas di pasaran internasional. Kopi Kerinci sudah menembus pasar ekspor ke Norwegia, Mesir, Taiwan dan Amerika Serikat. Pasar luar negeri tersebut haris dipertahankan,”kata Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH ketika meninjau Koperasi Kopi Alam Korintji (Alko) Sumatera Coffe di di Desa Sungai Sikai, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Minggu (16/1/2022).
Menurut Al Haris, kopi Kerinci jenis Arabica yang dikembangkan petani dan Koperasi Alko Kerinci sudah diolah dengan baik. Pengolahan kopi unggul Kerinci tersebut dibantu koperasi dengan sarana prasarana pengolahan yang memadai, sehingga menghasilkan kualitas kopi yang baik. Kualitas kopi Kerinci tidak diragukan lagi. Saat ini petani Kerinci sudah mengekspor kopi ke berbagai negara.
“Kita harus terus mempertahankan kualitas kopi Kerinci ini. Dengan demikian kopi Kerinci, Jambi bisa menjadi kopi pilihan terbaik di tingkat dunia. Pertanian dan pengolahan kopi Kerinci sudah terintegrasi dengan baik. Penanaman kopi yang dilakukan petani, pengolahan kopi yang dilakukan koperasi dan ekspor kopi Kerinci yang dilakukan eksportir sudah tertata dan terprogram dengan baik, sehingga kualitas kopi Kerinci tetap terjaga,”katanya
Al Haris mengatakan, terintegrasinya pertanian, pengolahan dan perdagangan atau ekspor kopi Kerinci dapat mencegah hal hal yang tidak diinginkan. Misalnya pencatutan nama kopi Kerinci di daerah lain. Jadi kopi Kerinci harus tetap mempertahankan kualitas dan trade mark (merek dagang). Meskipun ekspor kopi Kerinci dalam bentuk bahan mentah, namun dalam pengemasan tetap memakai nama kopi Kerinci.
“Saat ini Kerinci, Jambi baru berhasil mengekspor kopi jenis Arabica. Ke depan saya menginginkan kopi jenis Liberika yang berasal dari Jambi juga bisa memiliki pangsa pasar tersendiri. Tentunya tiap jenis kopi pasti ada penikmatnya,”katanya.
Dikatakan, pengembangan sentra produksi kopi di Kabupaten Kerinci terus berlangsung. Pengembangan perkebunan kopi penting untuk mampu menyerap banyak tenaga kerja dan membantu mengurangi angka pengangguran. Pengembangan sentra produksi kopi di Kerinci dan daerah lain di Jambi harus terus berjalan guna memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan perekonomian Provinsi Jambi.
“Kedepannya kita akan mencoba memadukannya perkebunan dan pengolahan kopi dengan program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Jambi guna meningkatkan perkebunan dan ekspor,”katanya.
Sementara itu Manager Koperasi Alko Sumatera Coffe, Suharyono pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya kini fokus mengembangkan sentra produksi kopi, khususnya kopi Robusta dan Arabica, Exco Wisata dan Alko Akademi. Alko Akademi adalah program beasiswa kepada anak petani yang kuliah di jurusan pertanian dan memiliki komitmen kembali ke kampung halaman untuk bertani dan membangun kampung halaman.
“Kita juga telah memberikan Holis Asuransi agar petani bisa nyaman dalam bekerja dan memiliki jaminan pertanian. Pada bulan Februari 2022 ini, kami akan melakukan ekspor kopi robusta ke Amerika dan Mesir dengan jumlah lebih kurang 250 ton yang diambil dari beberapa daerah,”ujarnya.
Suharyono mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan Pemprov Jambi menyediakan infrastruktur (penampungan produksi) kopi Robusta di Kabupaten Merangin hingga enam bulan mendatang. Infratruktur itu penting agar Koperasi Alko Kerinci membantu pemasaran kopi Merangin. (adv)
Sementara itu seusai meninjau pengolahan kopi Koperasi Alko Kerinci, Al haris juga meninjau sentra perkebunan tebu di Desa Sungai Asam Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci yang memiliki luas areal lebih kurang 1.800 hektar. Menurut Al Haris, Pemprov Jambi juga akan membantu pengembangan perkebunan tebu di Kerinci karena pangsa pasarnya juga cukup menjanjikan. Produksi perkebunan tebu Kerinci yang cukup luas sudah memiliki pangsa pasar. Para petani tebu di Kerinci hanya membutuhkan sarana dan prasarana pertanian dan pengolahan tebo. “Kami akan berusaha membantu menangani permasalahan tersebut. Sentra perkebunan tebi di Kerinci diharapkan tetap eksis. Petani tetap menanam tebu, janganberalih ke tanaman lain. Dengan demikian produksi tebu Kerinci bisa memenuhi permintaan pasar secara konsisten,”katanyaomuditi eksport ke luar negeri.
I. PendahuluanPemetikan kopi adalah salah satu tahap paling krusial dalam proses produksi specialty coffee. Kualitas rasa akhir sangat ditentukan oleh tingkat kematangan buah kopi saat dipetik. Kesalahan pada tahap ini dapat menurunkan cupping score dan mengurangi potensi harga premium.ALKO Sumatra Kopi menekankan pentingnya pemetikan selektif, pengelolaan pascapanen yang tepat waktu, dan pelibatan petani dalam edukasi serta monitoring panen. Artikel ini akan menguraikan prinsip dan praktik pemetikan kopi yang sesuai dengan standar specialty internasional.II. Prinsip Dasar Pemetikan Specialty Coffee
Petik Merah: Hanya buah kopi yang berwarna merah cerah yang dipetik.
Panen Selektif: Pemetikan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan tingkat kematangan.
Hindari Buah Hijau dan Hitam: Buah belum matang dan buah busuk harus dihindari karena menurunkan kualitas rasa.
Hindari Panen Mekanis: Di wilayah dataran tinggi seperti Kerinci, pemanenan manual lebih efektif dalam menjaga seleksi kualitas.
III. Standar Warna dan Kematangan Buah
Merah Cerah: Ideal untuk dipetik – kandungan gula tinggi.
Merah Gelap/Maroon: Masih bisa dipetik, tetapi sebaiknya diproses terpisah.
Hijau/Kuning: Tidak dipetik.
Hitam/Kering: Dibuang atau digunakan untuk produk non-premium.
ALKO menggunakan panduan visual dan pelatihan lapangan untuk memastikan petani memahami standar warna ini.IV. Teknik dan Tahapan Panen KopiA. Persiapan Panen
Membersihkan semak dan gulma di sekitar tanaman.
Menyediakan keranjang panen dan karung kain (bukan plastik) untuk menjaga sirkulasi udara.
Menentukan jadwal panen berdasarkan kalender berbunga dan cuaca.
B. Pemetikan Selektif
Dilakukan setiap 7–10 hari sekali selama puncak musim panen.
Petani diberi insentif berdasarkan volume petik merah.
Setiap kelompok tani ALKO memiliki koordinator panen yang bertugas mengawasi kualitas buah.
C. Sortasi Lapangan
Buah yang dikumpulkan disortir ulang di kebun.
Hanya buah merah cerah yang diteruskan ke proses basah atau kering.
Buah cacat langsung dipisahkan.
V. Pengaruh terhadap Rasa dan Nilai KopiStudi ALKO dan mitra seperti SCA menunjukkan bahwa panen dengan 90% petik merah menghasilkan:
Cupping score meningkat 1–1,5 poin.
Tingkat keasaman (acidity) lebih bersih.
Aftertaste lebih panjang dan kompleks.
Sebaliknya, campuran buah hijau menimbulkan rasa "grassy", dan buah overripe menimbulkan rasa "fermented" yang tidak diinginkan.VI. Model Implementasi ALKO
Pelatihan Petik Merah: Diselenggarakan setiap awal musim panen oleh ALKO Academy.
Sistem Insentif: Petani diberi harga lebih tinggi untuk cherry merah yang lolos sortasi ALKO.
Pengawasan Panen Terbimbing: Koordinator lapang ALKO mengawasi panen setiap kelompok.
Pemetaan Waktu Panen: Menggunakan GPS dan data berbunga untuk menentukan jadwal panen per wilayah.
VII. Tantangan dan Solusi
Tenaga Kerja Terbatas: Panen selektif butuh waktu lebih lama. Solusi: sistem gotong-royong antar petani.
Cuaca Tidak Menentu: Hujan bisa mempercepat pembusukan buah matang. Solusi: peramalan panen dan sistem jemur cepat.
Biaya Panen Tinggi: Ditekan dengan efisiensi waktu dan penggunaan alat panen ergonomis.
VIII. Dampak Positif Implementasi
Kualitas Meningkat: Kopi Kerinci mampu tembus skor 85+.
Harga Premium: Petani ALKO menerima harga 20–40% lebih tinggi untuk specialty grade.
Efisiensi Rantai Pasok: Buah yang masuk ke unit pengolahan sudah tersortir, mempercepat proses.
IX. KesimpulanPanen kopi bukan sekadar memetik buah, tetapi adalah proses ilmiah dan teknis yang menentukan kualitas akhir produk. Dengan penerapan pemetikan selektif, pelatihan lapangan, serta sistem insentif, ALKO Sumatra Kopi menunjukkan bahwa panen yang tepat dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga standar specialty coffee dunia.
Untuk informasi pelatihan panen atau menjadi bagian dari program specialty ALKO, hubungi: info@alko.id alko.id
Jakarta, 15 Mei 2025 — Booth PT ALKO Sumatra International di ajang World of Coffee (WOC) Jakarta Convention Center (JCC), yang terletak di nomor L112 dan berbagi area dengan BursaKopi, menjadi pusat perhatian para pelaku industri kopi dunia. Dua buyer utama dari Amerika Serikat dan Rusia secara resmi mengunjungi booth ALKO untuk memperkuat kemitraan dagang dan menandatangani kontrak ekspor kopi spesialti asal Indonesia.1. Buyer dari Amerika Serikat: Realisasi Kontrak USD 1,9 JutaBuyer dari Houston, Texas, Amerika Serikat hadir di booth ALKO sebagai bagian dari tindak lanjut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan sebelumnya di ajang SCA Expo Houston. Kunjungan ini menandai tahap realisasi kontrak pembelian kopi Arabika Kerinci senilai USD 1,9 juta.Setelah rangkaian acara WOC Jakarta, buyer AS akan melakukan kunjungan langsung ke kebun dan fasilitas pengolahan ALKO di Kerinci, untuk finalisasi Purchase Order (PO), skema pembayaran, serta inspeksi sistem produksi. Pengiriman tahap pertama direncanakan pada pertengahan Juni 2025, dengan sistem traceability penuh yang menjamin transparansi dan keberlanjutan produk.Kerja sama ini menjadi fondasi penting dalam membangun perdagangan kopi yang berkelanjutan antara ALKO dan perusahaan importir dari Amerika Serikat.2. Buyer dari Rusia: Penandatanganan PO dan Pengiriman ke MoskowPada kesempatan yang sama, buyer kedua dari Rusia juga mengunjungi Booth ALKO dan secara resmi melakukan penandatanganan Purchase Order (PO) untuk pengiriman kopi specialty Sumatra dan Arabika Java Preanger ke Rusia.Sebelum kunjungan ke WOC, buyer Rusia telah lebih dahulu melakukan inspeksi langsung ke gudang dan fasilitas ALKO pada bulan lalu. Dalam kunjungan tersebut, dilakukan pembahasan mendalam mengenai skema korespondensi bank, termin pembayaran, dan rencana logistik ekspor.Pengiriman kopi ke Rusia dijadwalkan mulai pertengahan Juni 2025, menjadi tonggak baru bagi ekspansi ALKO ke pasar Eropa Timur.Dengan kunjungan kedua buyer ini, PT ALKO Sumatra International semakin menunjukkan posisi strategisnya sebagai eksportir kopi spesialti yang terpercaya, mengedepankan prinsip traceability, keberlanjutan, dan pemberdayaan petani lokal.
Jakarta, 15 Mei 2025 — Booth PT ALKO Sumatra International di ajang World of Coffee (WOC) Jakarta Convention Center (JCC), yang berlokasi di nomor L112 dan berbagi area dengan BursaKopi, mendapatkan kunjungan istimewa dari buyer internasional asal Belgia dan Amerika Serikat.Kunjungan buyer dari Houston, Texas, Amerika Serikat ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT ALKO Sumatra International dengan mitra bisnis dari AS pada ajang SCA Expo di Houston. MoU tersebut kini telah berkembang menjadi kontrak pembelian kopi senilai USD 1,9 juta, khusus untuk kopi Arabika Kerinci.Setelah kegiatan di WOC Jakarta, buyer akan melanjutkan kunjungan ke kebun dan fasilitas pengolahan kopi ALKO di Kerinci. Agenda kunjungan ini mencakup finalisasi Purchase Order (PO), pengaturan skema pembayaran, serta inspeksi langsung terhadap sistem produksi dan rantai pasok kopi ALKO.Sebagai tindak lanjut kontrak ini, PT ALKO akan mulai memasok kopi Arabika Kerinci berbasis traceability (ketelusuran) yang menjamin asal-usul, praktik budidaya, dan keberlanjutan produksi dari tingkat petani hingga pengiriman akhir. Sistem traceability ini menjadi pilar utama dalam kerja sama antara ALKO dan perusahaan importir dari Amerika Serikat, sekaligus menjadi bagian penting dalam membangun perdagangan kopi yang berkelanjutan, transparan, dan bertanggung jawab."Kolaborasi ini tidak hanya soal angka kontrak, tetapi juga soal kepercayaan, keberlanjutan, dan masa depan petani kopi Indonesia," ujar SuryonoPengiriman tahap pertama direncanakan pada pertengahan Juni 2025, menandai dimulainya kerja sama jangka panjang yang strategis bagi kedua belah pihak.Untuk informasi lebih lanjut mengenai kontrak ekspor ALKO ke Amerika Serikat, silakan kunjungi:
🔗 https://alko.id/blog/pt-alko-sumatra-kopi-tandatangani-kontrak-ekspor-usd-19-juta-di-as