Kayu Aro, Selasa 11 November
Kunjungan ke Alko baru-baru ini menyoroti berbagai aspek penting terkait pengolahan, standarisasi pengiriman, dan peningkatan agroforestri yang menjadi fokus Alko untuk meningkatkan kualitas serta daya saing produk kopi Kerinci. Hadir pula dalam kunjungan ini perwakilan dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kerinci dan KPHL Agam Raya, yang turut berperan dalam mendukung keberlanjutan ekosistem di wilayah Kerinci melalui program-program yang selaras dengan prinsip agroforestri.
Sejak 2021 Alko telah bermitra bersama KPHP kerinci dalam program peningkatan kapasitas petani Kelompok Tani Hutan ( KTH) dengan terus berupaya untuk mengembangkan program agroforestry. Dalam pertemuan ini, diskusi bersama tentang proses pengolahan kopi yang dilakukan ALKO mulai dari tahap pemetikan hingga standar pengemasan yang akan diterapkan sebelum produk tersebut dikirimkan ke pasar nasional maupun internasional. Alko menekankan pentingnya standarisasi dalam setiap tahap pengolahan kopi, dengan tujuan menjaga kualitas dan aroma khas kopi Kerinci dan ketelusuran kopi nya. Dengan dukungan KPHP Kerinci, yang diwakili oleh Ibu Neneng, dan KPHL Agam Raya, upaya untuk meningkatkan kualitas kopi ini akan lebih kuat, terutama dengan pengawasan dan kolaborasi terkait tata kelola lahan dan praktik berkelanjutan.
Selain pengolahan, kunjungan ini juga membahas ruang lingkup kegiatan yang dilakukan Alko bersama petani binaannya. Saat ini, Alko memiliki sejumlah besar petani binaan yang tersebar di beberapa desa di Kerinci. Para petani ini dilatih untuk menerapkan teknik budidaya yang baik serta diberi pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dalam bercocok tanam, terutama melalui pendekatan agroforestri dan yang terpenting kopi yang free deforestasi dimana isu deforstasi sedang menjadi topik global.
Pendekatan agroforestri yang diusung Alko bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sambil menjaga keberlanjutan alam dan Free Desforestasi. Agroforestri menggabungkan pohon dengan tanaman kopi dalam satu hamparan, sehingga menciptakan ekosistem yang seimbang. KPHP Kerinci dan KPHL Agam Raya juga mendukung sistem ini sebagai upaya untuk mengurangi deforestasi dan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga tutupan hutan.
Kunjungan ini mencatat bahwa Alko memiliki beberapa **collector** yang berperan penting dalam mengumpulkan hasil kopi dari petani binaan. Para **collector** ini tersebar di berbagai wilayah di Kerinci dan berfungsi sebagai jembatan antara petani dengan Alko, sehingga proses pengumpulan hasil panen menjadi lebih efisien.
Dalam diskusi bersama para petani dan **collector**, Alko mengungkapkan rencana untuk terus meningkatkan jumlah petani binaan dan **collector** di masa depan. Hal ini bertujuan memperluas jaringan sekaligus memastikan seluruh produk kopi yang dihasilkan dapat terserap dan diproses sesuai standar tinggi. KPHP Kerinci dan KPHL Agam Raya menyatakan dukungan penuh untuk pengembangan ini, terutama terkait upaya pelestarian hutan dan peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan penyangga.
Salah satu hal penting yang disampaikan dalam kunjungan ini adalah dorongan Alko untuk mendorong lebih banyak petani agar mulai menerapkan sistem agroforestri. Langkah ini dinilai krusial mengingat manfaat agroforestri yang tidak hanya memberikan hasil ekonomi bagi petani, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah petani di Kerinci telah mulai beralih ke pola tanam kopi dengan hamparan penuh, bukan hanya sebagai pohon pembatas lahan. Pola ini mencerminkan perubahan paradigma petani dalam melihat kopi sebagai tanaman utama yang dapat dikelola lebih intensif.
Kunjungan ini juga menjadi momen penting bagi Alko untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapi para petani, seperti cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang bisa memengaruhi produktivitas lahan kopi. Alko bersama KPHP Kerinci dan KPHL Agam Raya berkomitmen memberikan dukungan agar petani mampu beradaptasi terhadap tantangan ini dengan metode dan inovasi yang lebih modern, termasuk penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan lahan.
Dengan berbagai inisiatif ini, Alko berharap bisa menjadi pionir dalam mengembangkan kopi Kerinci yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara petani, collector, KPHP Kerinci, KPHP Agam Raya, dan Alko, diharapkan kopi Kerinci dapat menjadi produk unggulan yang tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional, sekaligus mendukung keberlanjutan alam di sekitar Kerinci.