**Kerinci, 21 November 2024** – PT ALKO Sumatra International menerima kunjungan resmi dari Balai Karantina Pertanian Jambi untuk melakukan monitoring produk ekspor kopi biji. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Tugas Balai Karantina Jambi yang diterbitkan pada 13 November 2024. Dua petugas yang ditugaskan dalam monitoring ini adalah Elizabeth Butarbutar, SP dan Wiharyanti.
Kunjungan berlangsung pada 20–22 November 2024 di Kabupaten Kerinci, dengan tujuan memastikan bahwa kopi yang diekspor oleh PT ALKO bebas dari residu pestisida serta tidak terkontaminasi oleh hewan yang berpotensi merusak kualitas. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga reputasi kopi Indonesia di pasar global.
Suyanto, Plh. Kepala Balai Karantina Jambi, menjelaskan bahwa tugas monitoring ini dilakukan untuk memastikan kelayakan produk tumbuhan, terutama kopi, sebelum diekspor. "Kami ingin memastikan bahwa setiap produk yang keluar dari Indonesia memiliki standar mutu yang tinggi dan bebas dari potensi risiko kontaminasi," ungkapnya.
CEO PT ALKO, Suryono, menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan komitmennya untuk terus mempertahankan kualitas produk kopi sesuai dengan standar internasional. "Kami sangat mengapresiasi kunjungan Balai Karantina Jambi yang mendukung peningkatan kualitas dan daya saing kopi Kerinci di pasar global," ujar Suryono.
Selama kunjungan, tim Balai Karantina Jambi melakukan inspeksi menyeluruh terhadap fasilitas PT ALKO, di dampingi oleh COO PT ALKo Puput Puspita dan Advisor PT ALKO Hendra Gustomi, dimulai dari melihat gudang penyimpanan hingga proses pengemasan. Mereka juga mengambil sampel kopi untuk diuji di laboratorium guna mendeteksi residu pestisida dan memastikan kebersihan produk dari organisme pengganggu.
Elizabeth Butarbutar, salah satu petugas yang bertugas, menekankan pentingnya sanitasi dalam rantai pasok. "Sanitasi yang baik sangat penting untuk memastikan kopi tetap berkualitas, bebas residu, dan siap memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor," jelasnya.
Dalam diskusi, Balai Karantina Jambi juga memberikan rekomendasi kepada PT ALKO untuk memperkuat praktik keberlanjutan, seperti pelatihan bagi petani terkait budidaya ramah lingkungan. PT ALKO sendiri telah menerapkan sistem ketelusuran berbasis teknologi untuk memastikan bahwa seluruh kopi berasal dari sumber yang terpercaya dan mengikuti praktik pertanian yang baik. PT ALKO telah menerapkan sistem ketelusuran (traceability) berbasis teknologi untuk memastikan bahwa setiap biji kopi yang diproduksi berasal dari perkebunan yang mematuhi praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices). "Kami bekerja sama dengan petani lokal untuk mengurangi penggunaan pestisida dan mempromosikan metode organik," Ujar Puput COO PT ALKO
Produk kopi yang diperiksa dalam monitoring ini akan diekspor ke Eropa dan Asia. Dengan cita rasa khas dan kualitasnya, kopi Kerinci terus menjadi incaran konsumen internasional. Namun, tingginya standar keamanan pangan di negara-negara tujuan ekspor menuntut PT ALKO untuk selalu menjaga kualitas.
Kegiatan monitoring ini diakhiri dengan penyusunan laporan yang akan disampaikan kepada Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi. "Kami berharap inspeksi semacam ini dapat dilakukan secara rutin untuk mendukung ekspor produk Indonesia yang berkualitas tinggi,"ujar Wiharyanti.
Surat tugas ini juga menyebutkan bahwa pelaksanaan monitoring harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan hasilnya segera dilaporkan setelah tugas selesai. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan mutu produk ekspor dari Indonesia.
Advisor PT ALKO juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini karena dapat meningkatkan kesadaran semua pihak dalam menjaga kualitas produk ekspor. "Kami percaya bahwa kolaborasi dengan Balai Karantina sangat penting untuk mendukung ekspor kopi Indonesia yang berdaya saing tinggi," kata Hendra Gustomi
Kunjungan ini semakin memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mendukung keberlanjutan perdagangan internasional. Dengan pengawasan yang ketat dan dukungan dari Balai Karantina Jambi, kopi Kerinci yang diproduksi PT ALKO diharapkan tetap menjadi produk unggulan di pasar dunia.