*Kecamatan Sunggal, Indonesia* – PT ALKO Sumatra International kembali mencatat tonggak penting dalam industri kopi Indonesia dengan melakukan ekspor kopi Arabika Specialty dari Kerinci berbasis teknologi traceability blockchain. Pengiriman ini dilakukan melalui Pelabuhan Belawan pada November 2024, membawa misi keberlanjutan dan transparansi dalam perdagangan kopi global.
Ekspor ini memuat kopi Arabika Specialty pilihan dari petani lokal Kerinci yang telah memenuhi standar internasional. Total kopi yang diekspor mencapai 19,2 ton, yang terdiri dari 18 ton kopi jenis wet-hulled dan 1,2 ton kopi eksperimental dengan proses natural. Dalam sebuah langkah inovatif, proses produksi hingga pengirimannya didukung oleh platform traceability berbasis blockchain Dimitra, guna memastikan transparansi dan keberlanjutan rantai pasok.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PT ALKO terus memprioritaskan pengembangan kapasitas petani lokal. Melalui kerja sama dengan koperasi petani seperti Sabani dan organisasi mitra seperti Petik Merah, perusahaan berhasil memadukan aspek teknologi dengan nilai-nilai tradisional petani.
Penggunaan blockchain memungkinkan konsumen akhir untuk melacak setiap langkah dalam perjalanan kopi, mulai dari lahan hingga cangkir. Teknologi ini menjamin bahwa kopi yang diterima konsumen benar-benar berasal dari Kerinci, diproduksi dengan praktik ramah lingkungan, serta bebas dari deforestasi.
COO ALKO, Puput Sari Puspita sekaligus sebagai Wakil Koperasi Alam Korintji mengungkapkan rasa bangganya terhadap pengiriman ini. "Langkah ini membuktikan bahwa kopi Indonesia, khususnya dari Kerinci, mampu bersaing di pasar global dengan membawa keunggulan dalam kualitas dan transparansi, dibawah pengelolaan koperasi" ujar Puput dalam konferensi pers di Sunggal.
Ekspor ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, termasuk petani, prosesor kopi Koperasi Alam Korintji, dan mitra teknologi Dimitra. Penerapan proses digitalisasi traceability berperan besar dalam membantu pendataan petani dan penilaian dampak lingkungan. Ini menjadi tonggak penting dalam memenuhi regulasi Uni Eropa terkait deforestasi.
Sebanyak 19,2 ton kopi yang diekspor kali ini diproses dengan standar internasional dan sudah dapat menembus pasar Amerika Serikat, salah satu pasar potensial terbesar untuk kopi specialty. Kerja sama ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kopi berkualitas tinggi di dunia.
Tak hanya aspek ekonomi, ekspor ini juga membawa dampak sosial positif. Melalui program pendampingan petani, PT ALKO berhasil memberdayakan lebih dari 200 petani kopi di Kerinci yang terlibat dalam pengiriman ekspor kali ini. Selain itu, program ini juga mendukung pengembangan daerah melalui pelatihan, promosi digitalisasi, dan berbagai inisiatif berbasis lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi PT ALKO untuk menjadi perusahaan kopi Indonesia yang berstandar internasional dan berkelanjutan.
Bendera Indonesia dan Amerika Serikat yang terpampang di banner ekspor ini melambangkan kolaborasi erat antara kedua negara. Langkah ini diyakini akan mempererat hubungan perdagangan bilateral, khususnya dalam sektor pertanian.
Kegiatan ekspor ini juga diapresiasi oleh pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dalam teknologi dapat membawa perubahan signifikan dalam industri tradisional seperti kopi.
Dengan keberhasilan ini, PT ALKO berencana untuk terus memperluas jangkauan pasarnya ke berbagai negara lain, termasuk Eropa dan Asia. Strategi ini melibatkan pengembangan produk baru, peningkatan kualitas, dan penerapan teknologi lebih lanjut.
Ekspor berbasis blockchain ini adalah bukti nyata bahwa industri kopi Indonesia sedang menuju era baru, di mana teknologi, keberlanjutan, dan keunggulan kualitas menjadi prioritas utama. PT ALKO optimis bahwa langkah ini akan menginspirasi perusahaan-perusahaan lain untuk berinovasi demi memajukan nama Indonesia di kancah global.